Artikel saya ini berisikan tentang sebuah arti kehedupan saya selama ini, yang terus menerus merasakan jatuh bangunnya jiwa raga ini.
Ya, Kalah Itu Lumrah. Siap menang, harus siap juga Kalah. Setuju ??
Ada pepatah yang mengatakan
, saat seseorang ingin melihat kepemimpinan seseorang/ pemimpinnya dan bagaimana sifat dan sikap ia yang sebenarnya maka kita harus melihatnya pada saat ia merasakan kekalahan dan bukan hanya dilihat dari saat dia sedang dalam kemenangan saja. Tentu akan sangat jelas lagi apabila kita melihat dari ukuran agama. Karena untuk melihat kemuliaan seseorang atau katakaanlah ketaqwaan seseorang, bukan dilihat saat seseorang itu sedang ada dalam nikmat kesenangannya melainkan harus dilihat pula dari perspektif seseorang itu saat sedang ada dalam cobaan dan ujian. Maka melihat seseorang yang sedang mengalami kekalahan bukanlah suatu hal yang menyedihkan atau membuat orang itu tidak memiliki nilai, tapi lihatlah seseorang yang telah mengalami kekalahan itu akan bangkit dan menjadi seorang Kholifah. Kholifah artinya berperilaku antisipasi pada apa yang akan terjadi setelah mendapatkan cobaan sebelumnya. Keinginan saya adalah sebagai seorang pemimpin yang diharapkan semua orang, dan saya berprinsip bahwa aya harus menjadi seorang pemimpin yang diharapkan oleh para makmum saya bukan seorang pemimpin yang mengharapakan para makmumnya harus memilih saya. Terdengar seperti politik. Namun nyata saya berbicara tentang sebuah kehidupan yang harus memiliki sebuah figure Pemimpin. Dan dikaitkan pada judul artikel ini, Pemimpin akan menjadi seseorang yang menang sebagai seorang juara. Namun pemimpin juga akan merasakan kalah dan kekalahan itu Lumrah.
Artikel ini juga bisa disebut sebagai artikel kepemimpinan. Saya juga memiliki sebuah istilah dari seseorang yang bernama Sun Tzu. Dia mengatakan seperti berikut :
"If you know the enemy and know yourself, You need not fear the result of a hundred battles. If you know yourself but not the enemy, for every factory gained you will also suffer a defeat. If you know neither the enemy nor yourself, you will succumb in every battle"
"Jika Anda tahu musuh dan mengenal diri sendiri, Anda tidak perlu takut hasil dari seratus pertempuran. Jika Anda mengenal diri sendiri tapi bukan musuh, untuk setiap pertempuaran dilakukan, Anda juga akan menderita kekalahan. Jika kamu tidak tahu akan musuh maupun diri sendiri, Anda akan menyerah dalam setiap pertempuran"
Untuk menjadi seorang pemimpin kita harus tau diri kita saat kita menjadi seorang juara dan saat kita sedang ada dalam kekalahan.